Mengenal nyeri kepala yang berbahaya

 Nyeri kepala adah keluhan yang umum dijumpai dalam praktek klinik. Pada umumnya klasifikasi nyeri kepala adalah nyeri kepala primer ( tipe tegang oot, migren, klaster) atau sekunder.Gejala nyeri kepala yang disampaikan dengan sangat jelas pada umumnya akan menuntun dokter pada diagnosis yang tepat. Ada beberapa gejala dan tanda klinis yang mengarah pada nyeri kepala yang memerlukan tindak lanjut. Pada umumnya kumpulan gejala dan tanda klinis tersebut disebut sebagai “Red Flags”. Bila ada satu atau lebih “Red Flags” pada seseorang dengan keluhan nyerii kepala, maka perlu dilakukan suatu evaluasi dan tindak lanjut. Evaluasi dan tindak lanjut pada umumnya adalah pemeriksaan tambahan pencitraan (imaging) untuk konfirmasi penyebab nyeri kepala.

Red flags untuk suatu nyeri kepala yang dicurigai sebagai nyeri kepala sekunder adalah: (1) nyeri kepala yang bersifat sangat akut/ mendadak, (2) nyeri kepala yang muncul diatas usia 50 tahun, sebelumnya tidak ada gejala nyeri kepala, (3) nyeri kepala yang frekuensi dan intensitasnya semakin lama semakin memberat, (4) nyeri kepala yang disertai gejala medis yang berat, (5) gejala nyeri kepala disertai gangguan fungsi saraf fokal/ global, dan (6) nyeri kepala setelah trauma kepala yang signifikan.

Pada umumnya laporan yang diminta dari seseorang dengan nyeri kepala adalah sangat mendetail SOCRATES, yaitu : Site/ tempat muncul nyeri, Onset/ sejak kapan nyeri muncul, Characteristic/ sifat nyeri kepala berdenyut atau tegang, Radiation/ menjalar atau tidak, Associated Symptoms/ gejala penyerta mual, muntah, pandangan kabur, Time/ munculnya nyeri kepala apakah sepanjang hari atau waktu tertentu atau oleh karena pencetus tertentu, Elevating/ yang memperingan nyeri kepala, apakah istirahat mengurangi nyeri kepala, Severity/ apakah nyeri kepala menggangu aktivitas. Deskripsi yang jelas akan membantu dokter yang memeriksa anda menentukan pilihan pemeriksaan tambahan dan pengobatan.

 

Dr.dr.Rizaldy Pinzon,Sp.S.,M.Kes